satija hasanah. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kebencian yang dipendam

Awal aku melihat mu, kedewasaan yang aku temukan dari dirimu.

Dengan begitu aku mulai membuka pintu untuk mempersilahkanmu masuk, agar aku bisa tau tentang dirimu dan apa yang ada di hati dan pikiranmu.
Semakin lama pintu itu semakin terbuka untukmu, dan aku mulai menemukan sesuatu yang ada didirimu yaitu sesosok macan.
Aku mulai menepis tentang bayangan macan yang ada dihadapanku, tetapi yang ada macan itu malah semakin mendekat dan bahkan semakin menyeramkan.
Aku takutttt ..!!
Tapi hanya aku yang melihat macan yang menyeramkan itu, sedangkan mereka terbuai dengan mawar yang ada dihadapan macan itu, yang seakan-akan hanya ada mawar dihadapan dan sekeliling mereka.
Padahal dibalik itu semua ada macan yang menyeramkan.
Saat tiba nya macan tersebut benar-benar masuk dan tidak akan pernah keluar lagi dalam waktu yang lama,
Macan itu semakin lama bahkan sangat liar dan tidak dapat dikendalikan.
Sekarang aku hanya belajar untuk diam didepan macan, karena macan itu semakin lama semakin menakutkan bahkan sangat menjijikan.
macan itu sangat cantik, semua orang yang melihatnya selalu mengatakan bahwa ia cantik seperti mawar. Ya, aku tau itu dia memang cantik, tetapi sekarang yang ada dihadapan ku bukanlah dia yang cantik seperti mawar lagi melainkan sesosok macan yang sangat menjijikan.
Kenapa aku mengatakan nya macan ? itu kan menyeramkan ?
Ya... karena sifat dan tingkahnya srkasar macan..!!
mungkin aku sekarang sangat membenci macan tersebut, bahkan untuk sampai hari ini semua hal baik tentang nya tertutup rapat, yang ada hanya kejijikan dan DENDAM.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kekosongan

Aku langkahkan kaki ku selangkah demi selangkah.....

dan aku tetap melangkah kedepan dan menatap semua yang ada di hadapanku.
Aku mulai mencoba untuk melihat yang ada di sebelah kananku,.. hanya ada senyuman yang menghampiriku seakan-akan ingin mengajakku tertawa.
dan aku palingkan ke kiri, hanya ada kesedihan dan tangisan yang seakan-akan mengajakku untuk menangisi dunia ini.
Apakah aku tau itu apa ?! Tentu saja tidak !
Aku disini hanya manusia yang selalu mengikuti takdir, aku tidak bisa membalikkan badanku dari takdir.
Aku tenggelam dalam hari-hariku, aku terlalu menikmati itu sampai pada akhirnya aku ingin keluar dari tempat kecil itu bahkan sangat ingin keluar.
Tapi aku terlalu lemah untuk itu. dan mereka yang ada di kanan dan kiriku hanya menjalankan tawa dan tangisannya.
Tuhan ... !!
Aku disini bagaikan pohon yang sudah tidak memiliki daun-daun ..
Jangan kan untuk memiliki sepucuk bunga, daun saja sudah enggan untuk tumbuh dipohon itu.
Seburuk itukah aku, sejelek itu kah aku ??!
Aku mulai melangkah lagi... bahkan aku tidak ingin menghentikan langkahku sampai aku benar-benar lelah dan tidak sanggup lagi untuk melangkah.
Apa yang aku cari ? Entahlah...!
Langkah ku masih terus melaju kedepan dan tidak sanggup untuk berbalik kebelakang.
Saat aku ingin mulai menutup buku ku, aku tetap memikirkan langkahku dan sampai kapan langkah ini menemukan apa yang dicari..!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS